Senin, 19 Desember 2011

Dokter juga Manusia

Bukan karena Istri saya seorang dokter lantas saya memposting tulisan ini. Sumber BBM seorang saudara, semoga bermanfaat.

***

Seorang dokter sedang bergegas masuk ke dalam ruang operasi. Ayah dari anak yg akan dioperasi menghampirinya dengan tanya ketus,
"Kenapa lama sekali anda sampai ke sini? Apa anda tidak tau,nyawa anak saya terancam jika tidak segera di operasi?" labrak si Ayah.

Dokter itu tersenyum, "Maaf, saya sedang tidak di RS tadi, tp saya secepatnya ke sini setelah ditelepon pihak RS"
Kemudian ia menuju ruang operasi,setelah beberapa jam ia keluar dengan senyuman di wajahnya. "Alhamdulillah keadaan anak anda kini stabil"
Tanpa menunggu jawaban sang Ayah, dokter tsb berkata,
"Suster akan membantu anda jika ada yg ingin anda tanyakan" Dokter tersebut pun berlalu.

"Kenapa dokter itu angkuh sekali? Dia kan sepatutnya memberikan penjelasan mengenai keadaan anak saya!" Sang Ayah berkata pada suster.

Sambil meneteskan airmata suster menjawab,
"Anak dokter tersebut baru meninggal karena kecelakaan kemarin sore, ia sedang menguburkan anaknya saat kami meneleponnya untuk melakukan operasi pada anak anda. Sekarang anak anda telah selamat, ia bisa kembali berkabung"

JANGAN PΕRNΑН TERBURU-BURU MENILAI SESEORANG.
Tapi maklumilah tiap jiwa disekeliling kita yang menyimpan cerita kehidupan tak terbayangkan di benak kita.
Αda  air mata dibalik setiap senyuman.
Αda  kasih sayang dibalik setiap amarah.
Αda  pengorbanan dibalik setiap ketidakpedulian.
Αda  harapan dibalik setiap kesakitan.
Αda  kekecewaan dibalik setiap derai tawa.
Semoga bermanfaat agar kita menjadi manusia dengan rasa maklum yang semakin luas dan bersyukur dengan apa yg telah TUHAN berikan dalam hidup ini.

 INGAT, kita bukan satu-satunya manusia dengan segudang masalah.

Maka...
Tersenyumlah.
Karena senyum mampu membasuh setiap luka.
Maafkanlah.
Sebab hanya maaf mampu menyembuhkan semua rasa sakit.

***

Semoga mampu kita buka hari dengan banyak kebaikan dan ragam kemuliaan.

Senin, 05 Desember 2011

Masjid Nabawi


Ada Weekly Photo Challenge di WP membuat saya mengingat 2 foto Masjid Nabawi di 2 waktu yang berbeda, pagi dan senjanya. Saat dimana payungnyapun dalam keadaan berbeda. Membuka dan menutup, indah sekali.

Masjid Nabawi, Senja Ramadhan 1432 H

Diambil dari luar pagar, tapi masih tampak payungnya yang menutup...

Masjid Nabawi, Waktu Dhuha Dzulhijjah 1431 H

Foto koleksi my Dinda, tampak megah payungnya membuka...
Memandang foto-foto ini, meski tak terlihat kubah hijaunya, selalu membuatku rindu ingin kembali berziarah lagi dan lagi.  
Dari Ibn 'Umar RA. Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang melaksanakan ibadah haji, lalu berziarah ke makamku setelah aku meninggal dunia, maka ia seperti orang yang berziarah kepadaku ketika aku masih hidup.” (HR Darul Quthni)
Semoga kami sekeluarga bisa Umroh Sekeluarga tahun ini.

Aamiin YRA...
*Ini sebenarnya mengikuti tema kontes foto yang diikuti istiku, 
semoga menang lagi ya...

Minggu, 04 Desember 2011

Puasa Sunnah di Muharram

Muharram 1433 H telah datang lagi, semoga tahun ini kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Sehubungan dengan Muharram ada puasa sunnah yang dilakukan 9-10 Muharram.


Puasa sunnah yang utama di bulan Muharram adalah Puasa 'Asyura yang dijalankan pada tanggal 10 muharram, karena Rasululloh SAW ditanya mengenai puasa Asyura, Beliau menjawab, "ia bisa menghapus dosa setahun yang lalu" (HR Muslim No 1162).

Puasa ini jauh lebih baik lagi bila bersama dengan puasa  tanggal 9 muharram yang dikenal dengan puasa Tasu'a. Rasulullah SAW berazam untuk menjalankannya, meskipun Beliau tidak sempat menunaikannya karena wafat sebelum bulan muharram tiba. Dan pada sahabat menjalankan puasa tasu'a seperti keinginan Rasulullah SAW: "Apabila tahun depan (kita masih diberi umur panjang), kita akan berpuasa pada hari tasu'a (kesembilan) (HR As-Suyuthi dari Ibnu Abbas, dishahihkan Al Bani dalam Shahihul Jami')

Selamat berpuasa...

Jumat, 18 November 2011

Sahabat

Sahabat-sahabat Jiwa...

...dan Sahabat ada di Jiwa

Penghuni Kampoenk Sejahtera: Sahabat Jiwa


Happy Friendship Day...

Rabu, 02 November 2011

Menyiapkan Anak Laki-laki ke Masa Baligh


Tahukah anda, bahwa anak laki-laki yang belum baligh dijadikan sasaran empuk para pebisnis pornografi internasional?  Mengapa demikian? 





Karena anak laki-laki cenderung menggunakan otak kiri. Di berbagai media baik komik, ragam games, internet, VCD, bahkan hp mereka menampilkan gambar-gambar yang mengandung materi pornografi, melalui tampilan yang dekat dan akrab dengan dunia anak-anak.



Dengan berbagai rangsangan yang cukup banyak dari banyak media tersebut dan asupan gizi yang diterima dari makanannya, hormon testosterone di dalam tubuh bergerak 20 kali lebih cepat. Sehingga, testis mulai memproduksi sperma. Dan kantung sperma menjadi penuh. Karena itu, anak laki-laki kita dengan mudahnya mengeluarkan mani lebih cepat dari yang lainnya dan kadang-kadang, dengan banyaknya ‘rangsangan’ dari berbagai media tersebut, mereka tidak perlu dengan bermimpi.


Menyiapkan anak kita memasuki masa baligh adalah tantangan besar bagi kita sebagai orang tua. Kelihatannya sepele, namun sangat penting bagi mereka untuk mengatahui seputar masa baligh agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang memiliki seksualitas yang sehat, lurus dan benar. Memang banyak kendala yang kita hadapi: tabu dan saru, bagaimana harus memulainya, kapan waktu yang tepat untuk memulai, sejauh mana yang harus kita bicarakan dan lain-lain. Memang tidak mudah untuk mendobrak kendala-kendala tersebut, namun jika kita tidak melakukannya sejak dini, bisa jadi mereka mendapatkan informasi-informasi yang salah dari sumber yang tidak jelas.


Jadi, salah satu kewajiban orang tua adalah menyiapkan putra-putrinya memasuki masa baligh. Biasanya anak perempuan yang lebih sering dipersiapkan untuk memasuki masa menstruasi oleh Ibu. Jarang, para ayah yang menyiapkan anak laki-lakinya menghadapi saat mimpi basah. Ini adalah tanggung jawab Ayah untuk membicarakannya.


Mengapa harus ayah ? Karena anak laki-laki yang berusia di atas 7 tahun, membutuhkan waktu yang lebih banyak dengan ayahnya, dari pada dengan Ibunya. Dan jika bicara seputar mimpi basah, Ibu tentu tidak terlalu menguasai hal-hal seputar ini karena tidak mengalami langsung. Namun, bila karena satu hal, Ayah tak sempat dan tidak punya waktu untuk itu, Ibulah yang harus mengambil tanggung jawab ini.


Tips menyiapkan Anak Laki-laki menghadapi Mimpi Basah:

Untuk pertama kali, kita akan membicarakan tentang apa itu mimpi basah, dan bedanya mani dengan madzi, dan apa yang harus dilakukan jika keluar cairan tersebut. Agar anak bisa membedakan antara mani dengan madzi, persiapkan terlebih dahulu alat-alatnya:


Untuk mani: Aduk kanji/tepung sagu dengan air, jangan terlalu encer, hingga masih ada butir-butir kecilnya. Beri sedikit bubuk kunyit, hingga menjadi agak kuning. Taruh di wadah/botol.

Untuk madzi: Beli lem khusus, seperti lem UHU.


Berikutnya siapkan waktu khusus dengan anak untuk membicarakannya. Apa saja yang harus disampaikan :



Pertama sampaikan kepada mereka bahwa saat ini mereka telah tumbuh berkembang menjadi remaja, dengan adanya perubahan-perubahan pada fisik mereka. Dan sebentar lagi mereka akan memasuki masa baligh.
Contoh : “Nak.. ayah lihat kamu sudah semakin besar saja ya.. Tuh coba lihat tungkai kakimu sudah semakin panjang, suaramu sudah agak berat. Waah..anak ayah sudah mau jadi remaja nih. Nah, ayah mau bicarain sama kamu tentang hal penting menjelang seorang anak menjadi remaja atau istilahnya ia memasuki masa baligh”

Awalnya, mungkin mereka akan merasa jengah dan malu. Namun, yakinkan kepada mereka, bahwa membicarakan masalah tersebut merupakan tanggung jawab kita sebagai orang tua, yang nanti akan ditanyakan oleh Allah di akhirat.


Ketika berbicara dengan anak laki-laki yang belum baligh, gunakan the power of touch. Sentuh bahu atau kepala mereka. Hal ini telah dicontohkan oleh Rosulullah Muhammad yang sering mengusap bahu atau kepala anak laki-laki yang belum baligh. Hal ini dapat menumbuhkan keakraban antara ayah dengan anak. Jika sudah baligh, mereka tidak akan mau kita sentuh.


Gunakan juga jangkar emosi (panggilan khusus, yang bisa mendekatkan hubungan kita dengan anak), misalnya : Anakku, Buah hati Papa, Jagoan Ayah, Sayang Abi dan lain-lain.


Sampaikan kepada anak kita :
Tentang mimpi basah & mani.
Bahwa karena ia telah memiliki tanda-tanda / ciri-ciri memasuki masa baligh, maka pada suatu malam nanti, ia akan mengalami mimpi sedang bermesraan dengan perempuan yang dikenal ataupun tidak dikenal. Dan pada saat terbangun, ia akan mendapatkan cairan yang disebut mani. (Kita beri tahukan kepada mereka contoh cairannya, yaitu cairan tepung kanji yang telah kita persiapkan). Peristiwa itu disebut mimpi basah.


Jika seorang anak laki-laki telah mengalami mimpi basah, tandanya ia sudah menjadi seorang remaja atau tepatnya dewasa muda. Dan mulai saat itu, ia sudah bertanggung jawab kepada Allah atas segala perbuatan yang ia lakukan, baik berupa kebaikan maupun keburukan. Pahala dan dosa atas perbuatannya itu akan menjadi tanggungannya. Dalam agama Islam, ia disebut sudah mukallaf.

Anak Bujang Pertama
Beritahukan kewajiban yang harus dilakukan setelah mengalami mimpi basah (sesuai dengan ajaran agama masing-masing).

Dalam Islam, orang yang mimpi basah diwajibkan untuk mandi besar / mandi junub, caranya yaitu :


1. Bersihkan kemaluan dari cairan sperma yang masih menempel.

2. Cuci kedua tangan.

3. Berniat untuk bersuci 
("Aku berniat mensucikan diri dari hadats besar karena Allah"). Minta ia untuk melafalkannya.
4. Berwudhu.
5. Mandi, minimal menyiram air ke bagian tubuh sebelah kanan tiga kali, dan ke bagian sebelah kiri sebanyak tiga kali, hingga seluruh anggota tubuh terkena air.
6. Cuci kaki sebanyak tiga kali.
Setelah kita terangkan, minta kepadanya untuk mengulangi apa yang telah kita sampaikan.


Tentang Madzi

Jika ia melihat hal-hal / gambar-gambar yang tidak pantas dilihat oleh anak (gambar yang tak senonoh, tidak sopan), maka bisa jadi, ia akan mengeluarkan cairan yang disebut madzi. (Kita beri tahukan kepada mereka contoh cairannya, yaitu lem UHU).
Cara membersihkannya cukup dengan : mencuci kemaluan, mencuci tangan lalu berwudhu.
Ingatkan kepadanya, jika ia tidak melakukannya, ia tidak bisa sholat dan tidak bisa membaca Al Qur’an.

Setelah kita terangkan, minta kepadanya untuk mengulangi apa yang telah kita sampaikan.
Hal penting yang harus kita ingat sebelum membicarakan masalah ini kepada anak adalah kita berlatih dahulu bagaimana cara menyampaikannya. Mengapa ? Agar komunikasi yang akan kita lakukan tidak tegang, dan berjalan dengan hangat.. Agar anak merasa nyaman dan ia dapat menerima pesan yang kita sampaikan dengan baik.


Semoga bermanfaat,
Sumber tulisan dari Elly Risman

Selasa, 01 November 2011

Permainana Zakati


Ini jenis permainan kelompok. Permainan berkarakter, menurutku ini istilah yang tepat. Salah satu permaiana unggulan yang aku kenalkan untuk anak-anakku, beli dengan sejawat kakakku di Lampung, namanya permainan ZAKATI. 

Saatnya mengubah dunia dengan ZAKATI. Ini foto asli milik istriku, 
ada dibognya http://yundahamasah.blogspot.com
 
Konsep permainan yang menstimulasi anak untuk berzakat, infaq dan shodaqoh sejak kecil. Mengajarkan anak untuk pandai berusaha sehingga mampu menjadi pengusaha, bahasa kerennya enterpreneur muslim yang sucses tapi tetap dermawan. 

Sangat bertolak belakang dengan permainan MONOPOLI yang sudah ada, dimana hanya mengajarkan anak untuk berjiwa monopolist. ZAKATI justru menekankan pada kemampuan bertransaksi, memiliki usaha*bukan jadi pegawai ya... menyewakan, menjual dan bershodaqoh. Kelebihannya lagi, bermain ZAKATI ini tampa disadari membuat anak-anak kita bisa menghafal nama-nama surat dalam Al Qur'an

Walaupun permainan ini mengikuti pola musim mainan, biasanya bersamaan dengan musim main monopoli tapi sampai sekarang mainan ini masih tersimpan rapi di rumah kami, bukan karena harganya yang mahal tapi lebih kepada banyak manfaatnya. Biasanya anak-anakku paling betah main ZAKATI saat bulan Ramadhan. Menurutku cocok untuk anak usia sekolah. Dibuku panduannya untuk anak 11-18 tahun, tapi kami sudah mencobanya untuk anak-anak diatas 6 tahun sudah bisa main dengan bantuan, jadi mainnya memang sekalian bersama orangtua. 

Permainan ZAKATI ini diciptakan oleh seorang dosen Universitas Lampung, setelah melewati serangkaian ujicoba dan penelitian. Namanya Bapak Ageng Sadnowo Repelianto. Harganya 2 tahun lalu sekitar Rp. 60.000,- sedangkan Ramadhan 1432 H yang lalu Rp. 75.000,- plus ongkos kirim. Untuk pembelian bisa menghubungi email: zakati@yahoo.com 
atau hubungi Cp langsung a.n Bapak Ageng 081540830736.

Tulisan ini juga kubuat karena banyaknya peminat atas permainan ini saat istriku menulis tentang permainan bocah kontes. Semoga makin banyak yang tahu dan mau membeli permainana ZAKATI ini.

Rabu, 12 Oktober 2011

Adil ala Hukum Rimba

Terkait berita Reshuffle Kabinet yang jadi sorotan beberapa hari ini, entah mengapa aku jadi teringat sebuah kisah fabel tentang kisah sebuah keadilan di Hutan. 

Dan inilah kisahnya:

Pada suatu masa di Rimba Raya, 3 ekor binatang pergi berburu bersama: Singa, Srigala dan Musang. Dari perburuannya, mereka mendapatkan 3 ekor binatang pula, yaitu Kijang, Ayam dan Kelinci.
Kemudian berkatalah sang Singa kepada Srigala:

“Wahai Srigala bagilah hasil buruan kita dengan adil”

Maka serigala pun membagi nya dan berkata:

“Kijang untuk tuan Singa, Kelinci untukku dan Ayam untuk Musang”

Mendengar hal tersebut, seketika marah besarlah Singa sampai di makannya Srigala, karena pembagiaannya dianggap tidak adil. Musang pun kaget dan ketakutan karenanya. Kemudian Singa berkata pada Musang, agar membagi buruan bersamanya dengan adil.

Musang yg masih kaget, terdiam berpikir sejenak, kemudian dengan suara yg agak gugup ia berkata: 

"Wahai tuan Singa, berikut pembagiannya: Kijang adalah untuk makan pagi tuan Singa, kelinci untuk makan siang, sedangkan ayam untuk makan malamnya.

Singa pun tersenyum senang dan bertanya pada musang:

"Wahai Musang, darimana engkau dapat ilmu sehingga bisa membagi buruan kita dengan adil ?"

Dan Musang berkata:

“ Ilmu itu saya dapat setelah melihat kematian Srigala tadi"
Demikian cerita binatang (fable) dari Aesop, ahli filsafat Yunani kuno,  tentang hukum Rimba yang bisa jadi pelajaran untuk kita semua. Hikmah dari cerita ini, ialah betapa makna keadilan ditafsirkan berbeda, sesuai dengan kepentingan pihak yg berkuasa. Sebuah realita yang sebenarnya banyak terjadi pula pada kehidupan manusia, sungguh menyedihkan, bahwa manusia makhluk ciptaan Allah yg mulia, lebih tinggi dari binatang, namun ternyata kelakuan nya tak jauh berbeda dari binatang. 

Mungkin memang sepintas tak ada hubungan tapi aku melihatnya dari kacamata batin ini ada kesamaannya. Bangkitlah Negeriku, harapan itu masih ada !!!

Senin, 10 Oktober 2011

Agar Ananda Sholat Selalu

Selain keteladanan yang juga harus kita lakukan agar anak kita sholat selalu, ada baiknya kita belajar dari do'a Nabi Ibrahim, AS yang diabadikan dalam Al Qur'an.
"Rabbi, jadikan aku dan anak keturunanku sebagai orang yang menegakkan sholat, Ya Allah kabulkanlah do'a ini." Q.S Ibrahim: 40
Yuk sholat....

Akang Hamas belajar jadi Imam.

Senin, 19 September 2011

Minta Maafnya Nabi Sulaiman, AS

Isi dari tulisan ini dikutip dari buku “65 Cerita Teladan Sebelum Tidur” karangan Sakha Aqila Mustofa.
Tulisan ini juga tentang tabiat salah satu makhluk Allah, Semut karangan Prof. M. Quraish Shihab. Penulis mengangkat tulisan yang berhubungan dengan semut, makhluk/Binatang kecil yang Allah ciptakan. Berikut kisahnya:

Siang itu, Nabi Sulaiman AS dan pasukannya melewati lembah. Tanpa disadari ribuan semut berlarian ketakutan karena derap kaki tentara Nabi Sulaiman dan langkah kuda yang tidak beraturan. Raja semut pun berteriak keras-keras pada rakyatnya. “Hai semut-semut, masuklah ke dalam saranmu, agar kamu tidak diinjak oleh Nabi Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari (nya).”

Setelah memerintahkan bangsanya untuk mencari tempat aman, Raja Semut berkata kepada Nabi Sulaiman, “Wahai Nabi Allah, mengapa kamu membuat celaka bangsa kami dan membuat gaduh seisi lembah ini? Apakah kamu lupa bahwa pada hari kiamat nanti kamu akan berdiri di hadapan Allah yang Maha Adil dan Maha Mengetahui tentang apa yang dilakukan hari ini?”

Mendengar kata-kata yang pedas dari Raja Semut, Nabi Sulaiman sangat terkejut. “Wahai makhluk ciptaan Allah, maafkan perbuatan zalim pasukanku terhadap bangsamu,” ujarnya meminta maaf pada Raja Semut.

“Aku akan memaafkan perbuatanmu dan pasukanmu tersebut dengan beberapa syarat,” kata Raja Semut dengan lantang. Mendengar perkataan pemimpin semut, Nabi Sulaiman bertanya, “Sebutkan persyaratan tersebut!”

“Syarat yang pertama adalah cintai semua makhluk hidup tidak terkecuali bangsaku. Sesungguhnya orang-orang yang mencintai binatang dan mahkluk lain akan Allah balas dengan kasih sayang-Nya,” kata Raja Semut.

“Syarat kedua, taklukkan negeri Saba dan islamkan mereka, karena selama ini mereka menjadi penyembah matahari. Syarat ketiga, jadikanlah Ratu Saba yang bernama Ratu Balqis untuk menjadi pendamping hidupmu,” Pinta Raja Semut.

Nabi Sulaiman tertawa mendengar perkataan Raja Semut. “Hahaha…Insya Allah semua persyaratanmu itu akan aku lakukan sebagai amanah,” ujar Nabi Sulaiman. Pemimpin semut pun lega. “Kalau begitu, tentu aku dengan ikhlas memaafkanmu,” kata Raja Semut.

Hikmah:
Meskipun Nabi Sulaiman seorang raja yang memiliki ribuan tentara yang terdiri atas manusia, jin dan binatang. Tapi ia menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada semut yang bertubuh kecil dan lemah. Allah akan mengadili siapa saja yang telah berbuat zalim, kecuali jika telah dimaafkan dengan ikhlas oleh orang atau makhluk yang dizaliminya. 

Tentang kisah ini Allah berfirman dalam QS An-Naml: 17-19
“…maka ia (Nabi Sulaiman) tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu”
Anakku, betapa suci fitrahmu.
Untuk semua salah dan khilaf, maafkanlah Abi...

Lalu bagaimana dengan kita, sudahkah kita minta maaf untuk kesalahan yang kita lakukan pada anak-anak kita. Sesungguhnya merekalah anugerah terindah dalam hidup ini, bila ada membuat satu kesalahan pada mereka, mintalah maaf jangan pernah sungkan apalagi malu.

Jumat, 09 September 2011

Belajar Adil dari Nabi Sulaiman, AS

Nabi Sulaiman, AS merupakan anak Nabi Daud, AS. Sejak kecil lagi baginda telah menunjukkan kecerdasan dan ketajaman fikirannya. 

Pernah memutuskan perkara 2 orang yang berselisih, yaitu antara pemilik kebun dan pemilik kambing. Kala itu beliau masih belia, beliau dimintai pendapatnya oleh Ayahanda, Nabi Daud, AS. Beliaupun mencoba mengetengahkan ide kepada Ayahnya, Nabi Daud untuk menyelesaikan perselisihan antara dua pihak, pemilik hewan ternakan dan pemilik kebun. Pendapatnya bernas, sangatlah cerdas dan adil. Mulanya Nabi Daud memutuskan pemilik hewan supaya menyerahkan ternakannya kepada pemilik kebun sebagai ganti rugi disebabkan ternakannya memasuki dan merusakkan kebun itu. Sulaiman yang mendengar keputusan Ayahnya mencelah: “Wahai Ayahkuku, menurut pandanganku, keputusan itu sepatutnya berbunyi; kepada pemilik tanaman yang telah musnah tanaman diserahkanlah hewan ternaknya tersebut untuk dipelihara, diambil hasilnya dan dimanfaatkan bagi keperluannya. Manakala tanamannya yang rusak itu diserahkan kepada pemilik ternakan untuk dijaga sehingga kembali kepada keadaan asal. Kemudian masing-masing menerima kembali miliknya, sehingga dengan cara demikian masing-masing pihak tidak ada yang mendapat keuntungan atau menderita kerugian lebih daripada sepatutnya.” Pendapat yang dikemukakan Nabi Sulaiman, AS dipersetujui kedua-dua pihak.

Pada kesempatan yang lain, Nabi Sulaiman juga pernah menyelesaikan perkara antara kedua orang wanita yang memperebutkan seorang bayi. Nabi Sulaiman menggunakan hati nuraninya, ketika menentukan nasib seorang bayi yang di perbutkan oleh ibunya, Nabi Sulaiman mengancam akan memotong bayi yang diperubatkan itu menjadi 2 dan masing-masing ibu yang memperebutkanya mendapatkan 1 potong bagian tubuh sibayi. Kemudian salah seorang wanita yang memperebutkan bayi tersebut mengiklaskan bayinya agar dapat di miliki oleh wanita yang satu lagi. Dan kemudian Nabi Sulaiman memberikan bayi tersebut kepada wanita yang memasrahkan bayinya, karena hanya seorang ibu yang dapat berkorban untuk keselamatan anaknya.

Mari kita belajar adil dan semoga kita diberi kekuatan untuk berlaku adil seperti yang dicontohkan Nabi Sulaiman, AS. Sudah kah kita adil hari ini? Pada anak-anak kita misalnya. Tapi ingat adil bukan berarti sama.

Yunda dan Akang.
Ingatkan Abi untuk selalu adil padamu Nak...
Adil itu Indah, mulailah dari hal yang mudah.
Mari awali dari rumah kita.

Rabu, 17 Agustus 2011

Merah Putih Kebanggaanku

Teruslah berkibar menjadi kebanggaan Nak...
Raih semua impianmu, sepenuh do'a untukmu.